Seminar Narkoba Dan Penandatanganan Kampus Bersinar

Seminar Narkoba Dan Penandatanganan Kampus Bersinar

Seminar Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan Penandatanganan MoU Kampus Bersih Narkoba (Kampus Bersinar) dengan BNN Kabupaten Banyumasdalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional.

Narkoba Musuh Nomor Satu

Narkoba adalah musuh nomor satu bagi generasi muda, telah banyak merusak generasi muda sehingga banyak anak-anak muda yang kehilangan masa depan karena kecanduan narkoba. Karena itu Narkoba adalah musuh bersama, dan menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat untuk terlibat dalam pemberantasan Narkoba. Menyadari hal itu pada tanggal 14 Juni 2024 STT Diakonos bekerja sama dengan BNN Kabupaten Banyumas menyelenggarakan Seminar Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Hal ini juga dalam rangka memperingati hari Anti Narkoba Internasional (HANI). Tema yang diusung dalam seminar ini adalah Masyarakat Bergerak Bersama Melawan Narkoba Mewujudkan Indonesia Bersinar. Kata Bersinar adalah singkatan dari Bersih Narkoba.

STT Diakonos Berkomitmen

STT Diakonos selanjutnya berkomitmen untuk bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Banyumas untuk secara aktif berperan dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) untuk itu di tanda tangani nota kesepahaman atau MoU untuk menegaskan komitmen kerja sama kedepan. Penandatanganan Mou oleh Ketua STT Diakonos Dr. FX. Jeffry Harimurti, M.Pd.K., dan Ketua BNN Kabupaten Banyumas Bapak A. Widdy Harsono, S.Kom., M.Si.

BACA ARTKEL LAINNYA :  Budidaya Jamur Untuk Kebutuhan Mahasiswa

Sambutan Ketua BNN Bapak A. Widdy Harsono, S.Kom., M.Si.

Dalam sambutannya Ketua BNN Kabupaten Banyumas Bapak A. Widdy Harsono, S.Kom., M.Si. menyatakan bahwa Pemberantasan Narkoba bukan hanya tugas BNN, tetapi juga tugas seluruh elemen masyarakat. Hal ini dikarenakan Kejahatan Narkoba akan mempengaruhi kejahatan dan masalah sosial berbagai dimensi. Seperti pencurian, penyakit seksual menular, kemiskinan, kenakalan remaja, dan lain-lain. Sebagai contoh Ketua BNN menjelaskan bahwa Kabupaten Banyumas yang menempati kasus narkoba terbesar ketiga di Jawa Tengah, ternyata juga menempati urutan terbesar kedua untuk Kasus HIV Aids. Dan diketemukan cukup banyak pengguna narkoba yang juga pengidap HIV Aids. Ini menunjukkan adanya korelasi kasus Narkoba dengan kasus HIV Aids pada pengguna narkoba. Lebih lanjut ketua BNN Kabupaten Banyumas menegaskan bahwa dalam pemberantasan Narkoba, BNN mengedepankan tindakan pemulihan atau rehabilitasi gratis atau tidak dipungut biaya pengguna narkoba daripada penyelesaian secara hukum. Hal ini agar para pengguna narkoba yang ingin dipulihkan tidak perlu takut untuk terbuka.

BACA ARTKEL LAINNYA :  Memakan Pisang Coklat

Sambutan Ketua STT Diakonos Dr., FX. Jeffry Harimurti, M.Pd.K.

Ketua STT Diakonos, Dr., FX. Jeffry Harimurti menyatakan bahwa STT Diakonos memiliki posisi yang sangat strategis untuk terlibat dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), karena mahasiswa STT Diakonos berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan setelah lulus juga kembali ke berbagai daerah untuk melayani. Maka setiap alumni yang pada umumnya menjadi tokoh agama dan tokoh masyarakat di daerahnya masing-masing dapat terlibat aktif melakukan Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) secara efektif. Acara seminar diikuti oleh semua mahasiswa, dosen dan staf STT Diakonos, selanjutnya dilakukan test urin untuk membuktikan bahwa kampus STT Diakonos adalah kampus bersinar, yaitu bersih narkoba. Dan terbukti hasil test adalah semua negatif narkoba. Segala kemuliaan bagi Allah Tritunggal yang Kudus.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *